Selasa, 28 Desember 2010

Bagaimana Meditasi Menyelamatkan Hidup Saya

Oleh Michal Levin
(kisah nyata)
Meditasi adalah hal yang sangat misteri, seperti pintu menuju ke realitas lain, realitas yang selalu ada tetapi tidak dapat dilihat. Selama bertahun-tahun saya tidak mengetahui apapun tentang meditasi, dan tidak peduli. Tetapi saat mencari sesuatu yang lain, saya menemukannya secara kebetulan.
Dengan keluarbiasaan dan kekuatan tersembunyinya, meditasi menjadi jalan yang menuntun saya ke dunia yang lebih luas dan dalam – atau ke pencapaian lebih jauh dari dunia ini. Meditasi adalah jalan yang menuntun saya ke dalam diri saya (yang paling dalam). Saya belajar teknik ini saat saya tidak mempunyai pikiran bahwa ini adalah suatu hal yang memungkinan. Saya adalah seseorang yang mampu, peduli, tanggung jawab dan prihatin terhadap orang lain. Saya mengasuh anak-anak saya, mengejar karir saya (sebagai seorang wartawan meliputi peristiwa-peristiwa terkini di televisi), bersedih atas kegagalan pernikahan saya, berteman dengan kawan-kawan, pergi ke pesta-pesta …. dan memasuki jurang batiniah yang dalam sekali. Saya tidak melihat jalan keluar.
Saya melihat sinar yang berada jauh diatas saya, tetapi tidak mengetahui bagaimana mencapainya. Selama berbulan-bulan, ketidakpahaman saya bertambah dalam. Sangat susah mengatakan apa yang salah. Hidup tidak ada artinya. Segalanya tidak cukup, tetapi juga terlalu berat. Saya tidak tahu apa yang saya hendaki. Tidak sabar dan membingungkan seperti seorang anak pemarah.
Suatu sore hari saya memutuskan untuk mencoba meditasi – untuk membuktikan bahwa meditasi tidak cocok buat saya. Malam sepuluh tahun yang lalu itu merubah hidup saya. Realitas lain membuka dan merangkul saya. Pada bulan-bulan berikutnya saya dipaksa mengenali intuitif saya (beberapa memakai kata “psychic” yang tidak saya sukai) dan kemampuan-kemampuan penyembuhan. Saya diajar oleh dunia dalam (diri) – atau apakah merupakan sesuatu di luar saya atau perluasan diri? – guna melihat kualitas yang hanya dapat saya namakan “energi”. Selanjutnya saya belajar memahami arti dari apa yang dapat saya lihat. Saya mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih dalam dan seringkali berbeda tentang orang-orang, kejadian-kejadian dan dunia. Dan saya juga berubah. Paling penting, saya menemukan sebuah pemahaman dan pengalaman tentang cinta kasih yang mencakup etika-etika, moralitas dan kebenaran.
Meditasi juga membawa sesuatu yang hanya dapat saya namakan “suatu kesadaran”. Saya bukan seorang Buddhist, tetapi seorang Lama tinggi Tibet yang pertama kali bersikeras bahwa saya mempunyai suatu anugrah. Orang-orang segera mulai mencari saya untuk konsultasi. Jumlah mereka bertambah dengan cepat. Orang-orang profesional – para ahli psikoterapi, orang-orang busines, para seniman kreatif, guru-guru, para spesialis IT, bahkan para selebriti – juga mereka dari berbagai lingkungan hidup memenuhi buku harian saya, dan membuat daftar tunggu. Sejak itu kemampuan saya memahami dan bekerja dengan energi bertambah terus menerus.
Tiga tahun setelah bekerja sebagai seorang intuitif, saat mengajar satu grup meditasi, saya melihat energi saya sendiri, sesuatu yang jarang terjadi. Saya melihat sebelah kanan tubuh saya seperti gelap, dan daerah tergelap berada di kepala saya. Dari kenyataan yang tertanam mendalam, saya mengetahui bahwa saya dapat menghilangkan warna gelap itu dengan mencurahkan sinar penyembuhan, tetapi warna gelap itu segera kembali. Warna gelap itu pasti sesuatu yang telah berada dalam tubuh saya, dan saya tidak dapat menghilangkannya dengan energi penyembuhan saja.
Saya melihat beberapa dokter alternatif dan ortodoks. Tidak seorangpun dapat menjelaskan kondisi saya atau menemukan ketidak beresan apapun dengan saya. Mereka memberikan penjelasan yang saya ketahui salah: effek dari hepatitis, suatu masalah spiritual, pengisian mercuri, keletihan disebabkan kuman virus.
Saat saya merasakan kematian telah dekat (walaupun tidak seorangpun setuju), suara dalam meditasi saya menunjukkan saya ke tempat kelahiran saya, Afrika Selatan. Suara itu memerintahkan saya mencari dokter di sana yang dikenal sebagai “the rose grower”. Saya menemukan dia dan di kantor rumah sakitnya, dokter itu menemukan sesuatu di sebelah kanan otak saya yang dicurigai sebagai tumor. Penemuannya terbukti benar. Saya mempunyai beberapa minggu untuk hidup, paling bagus beberapa bulan.
Segera setelah penemuan itu, tumor itu diangkat di Los Angeles. Hidup saya tertolong, tetapi dengan satu harga. Satu sisi pendengaran saya hilang dan syaraf muka saya terluka parah, dengan semua konsekwensinya: satu mata tidak dapat ditutup, separuh mulut tidak dapat bergerak, kehilangan rasa, dan lebih banyak lagi. Akan tetapi seluruh waktu, meditasi dan realitas (yang saya dapatkan melalui meditasi) membuat saya bertahan. Dalam beberapa bulan berikutnya, kemampuan saya bekerja dalam suatu kapasitas intuitif menjadi lebih kuat.
Tetapi, bentuk kerja saya berubah dan batas pemahaman saya bertambah luas. Beberapa tahun selanjutnya, penyembuhan pada fisik saya mengalamai kemajuan secara perlahan-lahan, terus menerus dan sukses. Tumor saya diangkat dengan pisau bedah, tetapi tidak satu saatpun saya melepaskan praktek spiritual saya. Dengan demikian saya mengalami suatu mujijat, dan terus berlangsung demikian. “Kesadaran” terus menerus menjaga saya melalui saat tergelap dan menyentuh saya. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menunjukkan saya keindahan langit di pagi hari, keindahan jalan sunyi di malam hari, atau kerimbunan rumput liar yang dijumpai di trotoar retak. “Kesadaran” tiada henti membantu saya untuk belajar dan memahami (dengan mengalaminya) bagaimana semua mahkluk adalah bagian dari satu sama lain dan alam semesta. Meditasi adalah awal dari segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar