- 10 kasina (wujud benda untuk perenungan)
Ø Pathavasi kasina (wujud tanah)
Ø Apo kasina (wujud air)
Ø Tejo kasina (wujud api)
Ø Vayo kasina (wujud udara atau angin)
Ø Nila kasina (wujud warna biru)
Ø Pita kasina (wujud warna kuning)
Ø Lohita kasina (wujud warna merah)
Ø Odata kasina (wujud warna putih)
Ø Aloka kasina (wujud cahaya)
Ø Akasa kasina (wujud ruangan terbatas)
- 10 asubha (ketidak murnian)
Ø Uddhumataka (wujud mayat yang membengkak)
Ø Vinilaka (wujud mayat yang berwarna kebiruan)
Ø Vupubbaka (wujud mayat yang bernanah)
Ø Vicchiddaka (wujud mayat yang tebelah ditengah)
Ø Vikkahayitaka (wujud mayat yang dicabik cabik binatang buas)
Ø Vikkhittaka (wujud mayat yang telah hancur/berserakan)
Ø Hatavikkhittaka (wujud mayat yang membusuk dan hancur)
Ø Lohitaka (wujud mayat yang berlumuran darah)
Ø Puluvaka (wujud mayat yang dikerubungi belatung)
Ø Atthika (wujud mayat yang telah menjadi tengkorak)
- 10 anussati (perenungan)
Ø Buddhanussati (perenungan terhadap kualitas kualitas buddha)
Ø Dhammanussati (perenungan terhadap kualitas kualitas dhamma)
Ø Sanghanussati (perenungan terhadap kualitas kualitas sangha)
Ø Silanussati (perenungan terhadap sila)
Ø Caganussati (perenungan terhadap dana/kemurahan hati)
Ø Devatanussati (perenungan terhadap kualitas kualitas dewa)
Ø Marananussati (perenungan terhadap kematian yang akan dialami)
Ø Kayagatanussati (perenungan terhadap kekotoran jasmani,yang terdiri dari 30 bagian)
Ø Anapanassati (perenungan terhadap keluar masuknya nafas)
Ø Upasamanussati (perenungan terhadap kebebasan)
- 4 brahmavihara (batin yang luhur)
Ø Metta (cintakasih yang universal kepada semua mahluk)
Ø Karuna (belas kasih universal kapada semua mahluk)
Ø Mudita (perasaan simpati atas keberhasilan dan kebahagian semua mahluk)
Ø Upekkha (keseimbangan batin)
- 4 arupayatana (arupa)
Ø Kasinugaghatimakasapattati (perenungan terhadap objek yang sudah keluar dari kasina)
Ø Akasanatcayatana-citta (perenungan terhadap objek kesadaran tanpa batas)
Ø Natthibhavapattati (perenungan terhadap objek kekosongan)
Ø Akincattatana citta (perenungan terhadap objek bukan pencerapan)
- aharepatikulasatta (renungan terhadap makanan yang menjijikan)
dalam meditasi ini meditator merenungkan bahwa makanan adalah barang yang menjijikan bila telah berada didalam perut.perenungan dilakukan hingga kejijikan dirasakan.
- catudhatuvavatthana(analisa atas empat unsur)
dalam meditasi ini meditator merenungkan terhadap unsur tanah,air,api,dan angin.