Rabu, 23 Februari 2011

nasihat bijaksana seorang ibu

JATAKA 100 - NASIHAT BIJAKSANA SEORANG IBU
(TANPA KEKERASAN)




Pada suatu masa, putra dari Raja Brahmadatta memerintah dengan bijaksana di Benares, India bagian utara.


Sebelumnya raja dari Kosala mengadakan peperangan, membunuh raja Benares, dan menjadikan permaisuri sebagai istrinya.


Sementara itu, putra dari permaisuri melarikan diri dengan diam-diam melalui terowongan bawah tanah. Di daerah pinggiran ia bahkan membangun pasukan tentara yang besar dan mengepung kota. Ia mengirimkan pesan kepada Raja Kosala, sang pembunuh ayahnya dan suami baru ibunya. Ia mengatakan padanya agar menyerahkan kerajaan itu atau berperang di medan pertempuran.


Ibu pangeran, permaisuri dari Benares, mendengar ancaman ini dari anaknya. Ia merupakan orang yang baik dan murah hati, seorang wanita yang selalu mencegah terjadinya kekerasan, penderitaan, dan pembunuhan. Jadi ia mengirimkan sebuah pesan bagi anaknya "Tidak perlu mengambil resiko dalam pertempuran. Lebih bijak bila kamu menutup seluruh pintu masuk ke dalam kota. Pada akhirnya kekurangan makanan, air , kayu bakar akan menjatuhkan mental penduduk. Kemudian mereka akan menyerahkan kota ini padamu tanpa bertempur".


Pangeran memutuskan untuk mengikuti nasihat ibunya yang bijak. Bala tentaranya memblokir kota selama tujuh hari tujuh malam. Lalu penduduk kota menangkap raja mereka yang lalim, memenggal kepalanya, dan mempersembahkannya kepada sang pangeran. Pangeran memasuki kota dengan kemenangan besar dan menjadi raja baru Benares

Tidak ada komentar:

Posting Komentar