Hidup Saat ini
Dalam suatu waktu Sang Buddha mengajar Dhamma kepada para siswanya dengan kalimat yang sangat indah
Masa lalu adalah kenangan belaka,
masa yang akan datang adalah suatu rencana yang mungkin tidak terjadi.
Hidup adalah saat ini
Kalimat ini sangat realistis namun untuk merealisasikannya mungkin terasa sangat sulit.
Banyak sekali orang yang merasa tidak tenang, banyak pikiran karena
memikirkan masa depannya. Kecemasan ini timbul karena ketidaktahuan apa
yang akan terjadi, karena kemelekatan pada kondisi sekarang misalnya
takut kehilangan pekerjaan, harta, relasi dan sebagainya.
Untuk
itu banyak yang sering berkonsultasi mencari tukang ramal, astrolog,
orang pandai, dukun dan sebagainya. Belum tentu yang diajak konsultasi
itu benar-benar bisa meramal, banyak juga yang hanya menipu untuk
mendapatkan uang. Hal demikian sudah sering kita dengar beritanya di
berbagai media. Namun tetap saja ada yang tergoda untuk mencari jalan
pintas. Nah, ada juga yang ternyata terbukti bisa meramal sehingga
menghasilkan kepuasan bagi orang tersebut. Kemudian pertanyaannya,
apakah dikemudian hari orang tersebut tidak akan cemas lagi? Selanjutnya
apa yang akan dilakukannya jika ternyata merasa cemas lagi?
Selain cemas dengan masa depan, terdapat juga orang yang selalu
menyesali apa yang telah berlalu, tidak puas dengan apa yang sudah
terjadi sehingga hidup selalu dibayang-bayangi masa lalu nya yang
tentunya menghambat kemajuan dirinya.
Hidup saat ini adalah
berusaha menjadikan saat ini sebagai saat yang berkualitas dalam hidup.
Seseorang pada saat ini harus berusaha secara maksimal dalam bertindak,
berbicara maupun berpikir. Hidup saat ini bukan berarti menolak masa
depan maupun masa lampau.
Justru masa depan harus dijadikan
pedoman atau tujuan hidup yang dicapai dengan meningkatkan kualitas
hidup maupun usaha pada saat ini. Masa lampau juga harus diterima
sebagaimana adanya, suka maupun duka untuk dijadikan pelajaran dan
diperbaiki di masa sekarang. Jadi, masa sekarang atau saat ini sangatlah
penting untuk bertindak yang terbaik agar dapat memperbaiki masa lampau
serta membangun masa depan yang cerah.
Kalau kita tidak
memahami kalimat itu maka akan muncul pandangan yang keliru tentang
agama Buddha. Hidup saat ini seolah-olah hanya diarahkan untuk hidup
pasrah, tidak punya harapan, kosong, hanya menerima apa yang ada.
Kalimat ini sering disalah artikan oleh orang yang belum memahami ajaran
agama Buddha. Sehinga mempunyai pandangan bahwa agama buddha itu
pesimis, tidak ada gairah hidup, loyo, hampa.
Memang sang
Buddha dan para siswa Arya pernah berpesan, “hidup saat ini” tetapi
bukan berarti agama Buddha tidak mengajarkan tentang misi dan visi.
Ketika saat ditanya mengapa makhluk-makhluk mulia yang telah
mengembangkan pikiran, mereka kelihatan demikian tentang dan bersinar?
Sang Buddha menjawab
Mereka tidak sedih pada masa lalu,
mereka tak mengejar apa yang belum datang.
Saat sekarang cukup buat mereka
karenanya mereka demikian bercahaya.
Merindukan masa depan,
menyesali masa lalu,
dengan cara ini orang dungu merana
seperti ilalang yang dibakar.
Ingat bahwa
hari ini adalah anak masa silam, dan bapak masa depan.
Kemarin hanyalah sejarah, hari esok cuma lamunan.
Hari ini yang dijalani dengan baik akan membuat setiap hari kemarin
menjadi sejarah yang indah, dan setiap hari esok adalah visi harapan dan
kebahagiaan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal,
karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan
baik.
Resep hidup bahagia dan sukses terletak pada apa yang
dilakukan pada saat ini, kita jangan cemas pada masa lalu dan masa
depan. Kita tidak dapat kembali ke masa lalu untuk membetulkan apa yang
telah kita kerjakan pada masa yang lalu, dan kita juga tidak dapat
memastikan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Karena kondisi
dunia yang terus menerus berubah, maka hanya ada satu momen yang bisa
dikendalikan secara sadar dengan berlaku benar adalah saat ini.
Demikianlah resep telah disampaikan melalui Dhamma oleh Sang Buddha.
Semoga resep ini selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah
obat tidak akan berguna jika kita hanya memiliki saja. Milikilah obat
itu dan telanlah obat tersebut maka kau akan segera sembuh dari
penyakit. Semoga ringkasan ini bermanfaat bagi kita semua. Sadhu…!
Sadhu… ! Sadhu…!
* dikutip dari aneka sumber
PS: berikut adalah kutipan perkataan tokoh yang pernah mengungkapkan kata-kata yang berhubungan dengan topik tulisan ini.
Saya tidak memikirkan ceritaku atau apa yang akan terjadi masa
depan. Saya cuma berpikir bahwa ini adalah sebuah momen yang mesti kami
bingkai dan kenang. Saya hidup di masa kini dan hari ini sungguh luar
biasa. Saya tidak memikirkan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar